Cubitan Mesra Matahari Selasa

Bismillaah

CUBITAN MESRA MATAHARI SELASA An accrostic poem by Sakura Sizuoka

Cucuran keringat dan air mata Untukmu, Kekasih Sejati Bila kah kau kembali di sini? Ingat kah kau akan cerita cinta kita? Takdir mana kah yang menuntun langkahmu kini? Aku, tak berdaya! Namun, selama jiwa masih bersemayam dalam raga

Maka, takkan menyerah diri begitu saja Episode pahit ini Sungguh, akan segera berakhir Rengkuh manis di setiap porinya Aku berharap, kau meyakininya

Masih kah kau, Kekasih Sejati? Aku menanyakan dengan toa kalbu Tak ingin kau dustaiku Aku, inginkan kejujuranmu! Harus kah kumengemis di hadapanmu? Atau, meminta-minta dan mengiba? Rebut simpatimu? Itu kah yang kau mau?

Sungguh, biarlah semua seperti ini Eligi terbubuh olehmu Lalu, kau merentang jarak Antara timur dan barat Sungguh, aku tiada bisa menerima Aku, lebih baik pergi ...!

Den Haag, 4 Agustus 2015

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Cubitan Mesra Matahari Selasa"

Posting Komentar