No Reason More

okino2.jpg

Bismillaah

Mungkin, aku kejam sekali ketika mengatakan, "No reason more," kepada muslimah yang belum berjilbab. Dan aku mengatakan itu, saat masuk sekolah hari pertama. Jadi, hari Senin kemarin, aku didaulat untuk mengisi pesan singkat di Mata Kuliah Psikologi Agama.

Kau tahu, mengapa aku mengatakan itu? Sederhana saja sih, jawabanku.

Reason atau alasan akan selalu tumbuh di hati dan terlontar dari lisan, mana kala kita tidak semakin menyadari, bahwa berjilbab (menutup aurat itu adalah wajib) bagi setiap muslimah. Mukminah. Allaah jadikan itu kewajiban, karena Allaah ingin menjaga muslimah dan mukminah dari kejahatan setan.

Allaah ingin melindungi kita dari pandangan setan. Allaah ingin melindungi kita dari penglihatan nafsu. Allaah ingin memuliakan kita baik di hadapan makhluk maupun di hadapan-Nya. Satu lagi, Allaah ingin menjaga kita dari fitnah dan Allaah ingin, kita mudah dikenali. Jadi, dengan pakaian kita, (jilbab) Allaah ingin jadikan ia sebagai identitas.

Itu awalnya. Lalu seiring dengan berjalannya waktu, kokohnya iman, teguhnya hati maka Allaah akan tumbuhkan cinta yang bersemi di hati kita untuk-Nya. Cinta yang hakiki.

Mungkin, aku terlalu. Tapi tidak seperti itu, aku mengatakan no reasen moer itu tadi, hanya karena aku mencintai saudariku semua di atas bumi ini. Muslimah. Mukminah.

No reason more! Teguhkan hatimu, berjilbablah dengan baik dan benar. Dan istiqamahlah!

Yakikan hatimu, jilbab tidak akan membuatmu terkekang dan bertopeng. Karena jilbab bukan tali kekang. Namun, ia adalah pelindung. Karena jilbab bukan topeng, ia membolehkanmu menjadi diri sendiri. Be your self!

---#---

Salam,

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "No Reason More"

Posting Komentar