Jatuh Cinta

---Bismillaah---

Jatuh Cinta A mini story by Sakura Sizuoka

Ya Allah. Suaranya, memenuhi ruang batinku. Apakah ini dosa? Senyum malu dan wajahnya yang bersemu merah itu melekat kuat di pelataran batinku. Tak kuasa aku menghelanya, meski sesaat saja. Kaos kakinya, kaos tangannya, kerudung lebarnya, tas punggungnya yang ada gantungan kunci Hello Kitty-nya. Semuanya! Menari-nari di pelupuk jiwaku. Astaghfirullaahaladhiim, apakah ini dosa? Ampuni aku, Ya Allaah.

***

"Assalamu'alaykum," suara lembut itu mengejutkanku! Itu, suaranya. Ya, benar itu, Naomi! Ya Allaah, aku harus bagaimana? Semoga jantungku tidak melompat di depannya. Aamiin.

"Wa, wa'alaikumusalam. Ya?" Duh, aku bodoh banget! Masa aku secuek ini sih? Dia kan Naomi. Iyaaa, Naomi. Yang berminggu-minggu memenuhi ruang kosong di hatiku.

"Akhi, ini ana ada undangan untuk antum," oh, alhamdulillaah. Artinya, cuma sebentar saja kan? Nah, ya Allaah. Benar, itu Naomi. Aku melirik sedikit tadi. Untuk memastikan sih, tapi bercampur penasaran juga. Eh.

"Jazakillaah khayr," nah, beres. Segitu saja, sih. Tapi, masya Allaah. Suaranya itu lhooo, mirip suara Bidadari. Eh. Aku belum pernah mendengar Bidadari berbicara. Adanya, Biadari yang di sinetron itu.

***

Astaghfirullaahaladhiim. Ya Allaah. Ini musibah atau apa? Aku harus bagaimana? Kupikir, Naomi mengantar undangan lain. Kajian atau rapat atau seminar. Pokoknya yang laiiin. Tapi, ternyata undangan pernikahannya!

The End

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Jatuh Cinta"