Penyesalanku?

Bismillaah

Ummm ... Kalau ditanya soal penyesalan siiih, jujur aku menyesal! Harusnya, aku tidak mengatakan apa pun padanya. Paham kan maksudku?
Yaaa, Anin. Kalian hebat ya? Bisa tahu semua yang kumaksud! :)

Harusnya, aku jadi pendengar setia saja.
Lalu hanya ber-ham, hem, iya, O.K, boleh, nggak, iya kah? Oh, ya? Terus? Oooh ... Gitu kali ya, harusnya? Jadi, tidak akan berantakan seperti ini. Harusnya!

Lebih harusnya lagi, aku lebih baik tidak mengenalnya!
Itu jauh lebih penting!
Kaaan, kalau aku tidak mengenalnya, tidak berteman dan jadi dekat kan, semua ini takkan terjadi?
Logis kan?

Ummm ... Tapi, yaaah, untuk apa berlarut-larut dalam penyesalan? Mentok pojok, aku bakalan sakit sendiri! Iyaaa kan? Sementara Aninnya sendiri santai seperti di pantai, seolah tidak melakukan kesalahan apa pun.
Jibleeeh!
Masa, aku ini harus seburuk itu sih?
Sudah jatuh, tertimpa tangga pula!
Eh.
Mending jatuh, laaah ini dijatuhkan terus ditimpahi tangga!

Innalillaah.
The end, deh!

Go back!
Introspeksi, perbaiki diri, jauh lebih baik.

Aku sudah memaafkan Anin kok!
Bismillaah.

Terpenting, ke depannya, aku lebih berhati-hati dan waspada lagi. Tidak boleh lengah dan tidak boleh melakukan kesalahan yang sama!
Tidak boleh jatuh ke dalam lobang yang sama!
Eh.
Tunggu dulu!
Aku kaaan, tidak jatuh.
Dijatuhkan!
Dan, aku tidak nyangka sama sekali!

Eeeh, what ever!
Jaga dirimu baik-baik, Girl!:)

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Penyesalanku?"

Posting Komentar