Membuncah Aku

Bismillaah

Membuncah aku, dalam segumpal perasaan
Melumuri seluruh permukaannya
Sewarna darah segar
Tetes merahnya, merintikkan gelora

Apakah sanggup kau rasa?
Buncahan diri ini, Sayang
Apakah sanggup kau telisik?
Rintihan sukma ini, Sayang

Begitu kukuh kau tahankan
Benih rasa, dalam dada
Tidakkah memaksa menyembul, Sayang
Untuk bertemu diriku yang satu rasa

Apakah kau tengah mendustai dirimu sendiri, Sayang?
Hingga, tampaklah kerontang
Hanya gundukan tanah menutupi
Seolah tiada benih rasa tertanam

Hinakah diriku di matamu?
Hingga begitu malu kau mengakui, rasaku dan rasamu sama
Satu rasa, satu jiwa melebur keduanya
Tidakkah itu sangat menyiksa?

Aku cintaimu dan tak inginkan derita menyanjungimu
Maka, izinkan aku menguburkan semuanya
Rasa pun serpihan buncah ini
Untukmu berbahagia, bersamanya?

Leiden, 9 Juli 2015

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Membuncah Aku"

Posting Komentar