One Cold Night

Maka hanya satu keputusanku saat ini. Pergi! Meninggalkan semua yang ada dan terjadi. Melupakan semuanya dan membuat diriku berdiam diri pada satu masa, dimana tak ada seorang pun bersamaku. Melanglang buana menyusuri jalan-jalan panjang, lorong-lorong sepi. Untuk apa? Menemukannya. Seorang yang kucinta sepanjang masa, dengan kukuatan di level sepuluh. Ya, menemukan Mas Shabri di tumpukan sampah masa laluku yang suram!

Mas Shabri. Pun aku masih tak mengerti, mengapa begitu saja melepaskan cintanya. Padahal, cinta ini tak hanya besar. Tak hanya bulat. Tak hanya utuh. Begitu sempurna untuknya. Aku memang bodoh dan dengan lapang dada mengakui kebodohan itu. Bagaimana tidak bodoh? Aku mengabaikannya begitu saja. Menikung dan mengambil keputusan yang membunuh kehidupanku sendiri.

Harusnya, aku tak pernah berpikir untuk melakukannya. Harusnya, aku tetap bersamanya. Merengkuh masa depan penuh cinta. Harusnya, aku menerima semua kenyataan yang ada dan tak pernah berlari untuk menghindar. Ah, aku memang bodoh. Sekali lagi, bodoh!

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "One Cold Night"

Posting Komentar