Dear Sun,

Bismillaah

Dear Sun,

A poetry by Sakura Sizuoka

Assalamu'alaykum, Sun and good morning. Really, I wanna see you, early. Sit on the bench in the garden and pick you up! Hug you with my heart and feel your warm. Shine me, Sun. Hug me, so long! Deep and long! Till we understand that we love one each other. Oh, Sun!

Sinar lembut

Keemasan

Menyemburatkan cahaya kasih

Menyiramkan kedamaian

Aku sekarat, dalam bias sinarnya yang semakin emas

Maati!

Selamanya aku dalam dekapannya

Selamanya aku dalam pelukannya

Sun

Sun, still in the romantic automn but it's almost finish. I feel, winter kisses me slowly. Silky. And, you understand, snow and ice full my mind. My heart. Story and poem. And my canvas, look at it then, it's still blank for it. Winter. I wanna paint our romantic winter on it. Next, in the first morning. I'll tell you about missing you iis the most difficult thing in this life!

Saat musim gugur berlalu

Pohon-pohon meranggas

Gundul!

Guguran dedaunan mengering

Kering!

Lalu, musim dingin menjelang

Di cakrawala

Menembuskan dingin yang khas

Menelusupkan telaga dahaga

Akan sinar kasih Sun

Wajah emas bersinar lembut

Di pagi hari

Tengah hari

Senja hari

Sepanjang hari

Hatiku akan diwarnai rindu

Rindu pada Sun

Sunshine

Oooh, musim dingin

Saat salju menghujani Leiden

Dan aku bergelung dalam lembut putihnya

Sejuk yang mendekapkan dami

Sat itulah, aku akan mengukir namamu

Di sana

Hamparan salju

Dan ... Gunung-gunung es

Ah!

Hatiku pasti akan sangat sakit

Tahu dan memahami, kau tak di sisi

Namun, aku pasti akan mendapatkan obatnya

Darimu, Sun

Kau pasti akan mengunjungiku setiap hari

Hingga, kau bermesraan dengan es dan salju

Ya, Sun, Salju dan aku

Dalam selembar kisah musim dingin

Dalam cinta

Sun, promise: I will always with you! It puts me on top on the peace and I'll be happy. Allrigt, Sun. Thaaanks for promised. And I hold hard your promise. I'll wait for you there, Sun. In my every time ....

Leiden, 17 November 2015

Tweet

Postingan terkait:

Ditulis Sakura Sizuoka — Senin, 16 November 2015 — Add Comment — Roncean Sajak